Sunday, 8 September 2024
  (0274) 489155     info@stakmarturia.ac.id

STAK Marturia Gelar Retret Mahasiswa Sebagai Dasar Pendidikan Karakter

29 May 2024 oleh Administrator - 222 views

STAK Marturia Gelar Retret Mahasiswa Sebagai Dasar Pendidikan Karakter

Sekolah Tinggi Agama Kristen (STAK) Marturia Yogyakarta mengadakan Retreat tahun 2024 dengan tema "Aku dan Semua Perjalananku". Retreat tersebut berlangsung dari Rabu 22 Mei hingga Jumat 24 Mei 2024 di Rumah Retreat Panti Semedi di Klaten.

Retret 2024 diikuti oleh seluruh siswa STAK Marturia dari angkatan 2021–2023. Nevi Kurnia Ariant, S.Psi M.Si; Pdt Mike Makahenggang MSi (Pendeta Jemaat GKJ Brayat Kinasih); Pdt Christiana Riyadi S.IP., S.Th. (Pendeta Jemaat GKJ Kemadang Gunung Kidul); dan Okti Pertiwi MPd (Dosen STAK Marturia) adalah narasumber dari retreat kali ini.

Pdt Mike Makahenggang, M.Si. pimpinan STAK Marturia bidang kemahasiswaan, membuka kegiatan retreat dengan ibadah pembukaan di Kapel Panti Semedi Klaten.

Pada kesempatan ini, mahasiswa diperkenalkan dengan Retreat Kontemplatif. Retreat ini tidak memiliki musik saat beribadah atau saat makan bersama, dan mahasiswa harus mengumpulkan gawai mereka sendiri selama kegiatan berlangsung.

Pdt Mike memberi tahu siswa lebih banyak tentang Doa Sadhana dan Doa Holding Cross, yang biasanya digunakan oleh penyandang disabilitas tuna netra untuk berdoa. Dia mengajak mereka untuk mengikuti Doa Kontemplatif, di mana mereka mendengarkan suara alam secara diam-diam, untuk melatih kepekaan mereka untuk mendengarkan suara hati nurani dengan mengutamakan kebebasan, kebebasan, dan kebebasan hati.

Selain itu, dia mengajarkan penyadaran diri melalui pengamatan, perasaan, pendengaran, dan pernafasan untuk mensyukuri rahmat Tuhan sebagai awal mencapai keheningan.
 

Pdt Mike Makahenggang MSi kemudian menyampaikan materi tentang Belajar dari tokoh Alkitab Yusuf melalui perjalanan hidup yang dinamis. Yusuf menunjukkan bahwa meskipun dia menghadapi banyak kesulitan, dia tetap memilih untuk setia dan takut akan Tuhan.

Yusuf tetap setia kepada Tuhan meskipun dia ditinggalkan oleh saudara-saudaranya, difitnah oleh istri Potifar, dan dipenjara. Yusuf diberkati oleh Tuhan dengan mengangkatnya sebagai penguasa Mesir melalui Firaun karena dia setia dan percaya kepada Tuhan. Yusuf kemudian membantu keluarganya dan seluruh bangsa Israel saat kelaparan.
 

Selanjutnya, informasi tentang Siapakah Aku? Memaknai kisah hidup untuk melangkah ke depan menjadi mahasiswa yang sehat mental di mana setiap orang mengenali potensinya, mampu menghadapi tekanan hidup sehari-hari, produktif, berkontribusi atau bermanfaat bagi komunitas, dan mampu melindungi dirinya sendiri.

Nevi mengatakan dalam tulisannya "Siapa Aku, Bagaimana Seksualitasku" bahwa siswa dihadapkan pada situasi di mana dunia berubah dengan pertanyaan "Apakah sudah siap?" atau bahkan hanya nafsu "selangkangan" yang menjadi fokus pikiran mereka. mengeksplorasi kesadaran seksualitas, perilaku seksualitas, dan keyakinan seksualitas.

Karena peran ibu dalam Alkitab sangat penting untuk kehidupan Kristen, Okti Pertiwi menyampaikan materi tentang dengan belajar dari tokoh Maria, Ibu Yesus. Maria, Ibu Yesus, digambarkan dalam Alkitab sebagai figur yang sangat penting dalam mendidik dan mengarahkan menuju Tuhan.

Dengan menceritakan kisah "Ibu dalam kehidupanku", siswa diajak berpikir tentang asal usul kehidupan dan sumbernya, dan mereka diarahkan untuk berbagi kisah pribadi mereka sebagai kesaksian yang menguatkan satu sama lain.


Kegiatan ini sangat menguras emosi siswa karena banyak kisah perjalanan kehidupan yang tampak baik-baik saja ternyata mengandung banyak makna tersembunyi dalam kehidupan.


Pdt Christiana Riyadi S.IP STh. menutup perjalanan saya dengan motivasi yang penuh semangat. Mahasiswa dalam kelompok besar berbicara tentang komitmen yang dapat dilakukan di masa depan dan mendorong mereka untuk tetap hidup dalam mengejar tujuan awal mereka. Dia juga memberikan dorongan positif yang akan mendorong mereka untuk mencapai tujuan mereka.
 

Kegiatan retreat mahasiswa STAK Marturia berakhir dengan ibadah perjamuan kudus di kapel Panti Semedi. Ibadah ini digambarkan sebagai roti singkong dan anggur teh tawar. Pdt. Christiana Riyadi STh dan Pdt. Mike Makahenggang MSi melakukan ibadah. Sebagai bagian dari tanggung jawab mereka terhadap Tuhan, siswa diminta untuk menyerahkan sepenuhnya komitmen yang ditulis di depan altar.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan mereka, memberikan bimbingan, dan menumbuhkan spiritualitas mereka. Ini juga bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menghadapi tantangan moral dan etika yang semakin kompleks yang disebabkan oleh kemajuan teknologi dan globalisasi. Kegiatan ini mengajarkan siswa untuk berpikir logis, kritis, dan menarik kesimpulan dari berbagai informasi dengan berpegang teguh pada prinsip moral, kejujuran, bersikap objektif, adil, dan memiliki gagasan untuk menyelesaikan tugas-tugas
 

Selain itu, dapat memotivasi diri bertahan menghadapi kesulitan dan menemukan solusi dari kesulitan yang dihadapi selama perkuliahan.